WISATA | 24 AUG 2021

Asal-Usul Surabaya: Inilah 5 Pesan Moral yang Bisa Dipetik

Asal-usul Surabaya sudah tidak asing lagi untuk didengar. Ialah cerita tentang perkelahian seekor buaya dan ikan hiu yang pada akhirnya membentuk suatu daerah yang kini menjadi ibu kota Provinsi Jawa Timur.

Meskipun cerita itu sulit untuk dipercaya karena masih ada sudut lain yang menjelaskan bagaimana terbentuknya nama Surabaya, tetapi cerita itu sangat menarik untuk diulas. Terlebih banyak pesan moral yang bisa kita petik dan tuturkan kepada anak-anak.

Nah, berikut 5 pesan moral yang bisa kamu pelajari. Yuk, langsung simak saja!

Tepati jika Sudah Berjanji

Cerita tentang Sura, nama ikan hiu, dan Baya, nama buaya, yang berkelahi untuk memperebutkan daerah kekuasaan itu berawal dari mereka saling berjanji untuk mempertahankan daerah masing-masing. Namun, Sura berkhianat dengan tidak menepati janji.

Baya yang tidak senang dan merasa terkhianati langsung menyerang Sura hingga perkelahian besar terjadi. Pada akhirnya, keduanya mati dan tidak mendapatkan daerah yang diinginkan.

Mengkhianati janji tentu saja tidak memiliki makna sedikit pun. Selain nantinya akan membuat orang lain sakit, tidak menepati janji juga mencerminkan bagaimana sifat jelek kita sesungguhnya. Jadi, jangan berkhianat ya jika sudah berjanji!

Permasalahan Harus Diselesaikan dengan Kepala Dingin

Ketika kita memiliki masalah, tentu saja harus diselesaikan. Namun, tidak semua orang langsung tahu harus bagaimana untuk menyelesaikannya. Ada yang langsung dengan kekuatan fisik dan ada pula yang bisa mengontrol emosi sehingga akan membicarakan dengan baik setelah emosi mereda.

Kamu tipe yang mana? Semoga bukan tipe yang pertama seperti halnya Sura dan Baya ya dalam asal-usul Surabaya ya. Ketika ada masalah, pastikan diselesaikan ketika kepala sudah dingin. Jangan gegabah atau akan menyesal nantinya.

patung sura dan baya/google.com

Saling Menghargai

Sebagai penduduk suatu negara dengan tingkat keberagaman yang begitu tinggi, kita tentu saja sudah terbiasa dengan berbagai asal, sifat, hingga perilaku orang lain, bukan? Berkulit gelap, terang, kuning langsat. Berambut lurus, keriting, bergelombang. Berasal dari Suku Jawa, Sunda, Batak, Bugis, dan lainnya.

Jika sudah tahu, yang harus kita lakukan tentu saja hanya satu: saling menghargai. Jangan sampai ketika kita tahu sifat seseorang tidak baik, kita harus membawa asal padahal yang salah hanya satu orang.

Sikap saling menghargai bisa kita petik dari kisah asal-usul Surabaya sebagaimana Sura dan Baya tidak bisa saling hidup berdampingan sehingga keduanya berakhir dengan mengenaskan. Jika saja mereka paham bagaimana saling menghargai sikap dan asal satu sama lain, tentu saja keduanya bisa hidup damai.

Tamak dan Rakus Membawa Kesengsaraan

Manusia memang tempat luput, tetapi hal itu bukan hal yang bisa dijadikan excuse untuk memiliki sikap yang bisa merugikan orang lain. Kamu jangan pernah meniru sifat Sura yang gelap mata dengan berkhianat sehingga mencoba merebut hal yang tidak seharusnya miliknya.

Dari cerita asal-usul Surabaya kita paham bahwa dengan menghargai kepunyaan orang lain, kita bisa hidup dengan damai. Terlebih, dengan menghargai keberadaan orang lain tentu saja jauh lebih menyenangkan bukan?

saling menghargai/google.com

Ambisi = Jujur

Menjalani hidup di dunia ini tentu saja diperlukan sikap berdikari. Kita harus tahu apa yang kita inginkan dan bagaimana mewujudkannya. Sifat yang harus dimiliki manusia tentu saja sikap ambisius. Karena dengan sikap tersebut, berarti seorang manusia masih hidup.

Akan tetapi, sikap ambisius harus dibarengi dengan sifat jujur ya. Kamu boleh saja ingin mencapai apa yang dicita-citakan, tetapi mewujudkannya tidak boleh merugikan orang lain. Setiap manusia memiliki jalan masing-masing untuk berjaya.

Nah, itulah 5 pesan moral yang bisa kita petik dari cerita asal-usul Surabaya. Dari kelima itu, mana nih yang susah untuk kamu terapkan sehingga harus tetap memperbaiki diri? Mana pun sifat yang harus diperbaiki, tetap menjadi orang baik ya!

Selain 5 hal baik itu yang bisa diadopsi dari Surabaya, kamu juga bisa loh mengadopsi Lapis Kukus Pahlawan sebagai lapis lezat untuk dinikmati bersama keluarga. Bisa dibagi dengan kerabat di luar kota juga karena tahan lama untuk dilakukan pengiriman jarak jauh ya.