WISATA | 25 OCT 2021

Istilah Suroboyoan yang Harus Dipahami Sebelum Ke Surabaya


Istilah Suroboyoan - Indonesia terkenal dengan negara yang memiliki keberagaman suku, budaya dan bahasa. Khususnya bahasa, setiap daerah memiliki bahasa khas masing-masing. Seperti Kota Surabaya, yang memiliki istilah-istilah Suroboyoan.


Kalau kamu sedang berencana berkunjung ke Surabaya, tidak ada salahnya memahami beberapa istilah suroboyoan yang biasanya dipakai oleh Arek-Arek Suroboyo, langsung simak yuk listnya di bawah ini! 


Mbois, sebagai pengganti kata ‘keren’




Jika kamu bertemu dengan orang Surabaya dan mengatakan mbois, dan mencarinya di KBBI sudah pasti tidak akan ketemu. Mbois atau Bois ini adalah kata yang populer diucapkan oleh orang-orang Surabaya dan daerah sekitarnya di Jawa Timur. Kata ini berarti keren atau cool bagi cowok. Konon istilah mbois ini berasal dari Bahasa Inggris boyish yang berarti maskulin. Ketika berkunjung ke Surabaya, kamu akan sering mendengarkan percakapan yang menggunakan kata Mbois ini sebagai contohnya: “Wah, kon mbois banget, rek!” yang artinya, “Wah kamu keren banget, temen-temen!” 



Iwak sama artinya dengan lauk




Jangan kaget jika apapun lauk di Surabaya akan disebut dengan Iwak. Meskipun terkesan Iwak berarti ikan. Namun, di Surabaya dan di daerah sekitarnya di Jawa Timur, menyebut semua lauk adalah iwak. Seperti, iwak peyek, iwak tempe, iwak tahu, iwak pitik (ayam) dan sebagainya. Tidak heran jika mampir ke Surabaya, semua penjualnya akan menanyakan “Pakai iwak opo?”  yang artinya, ingin makan lauk apa? Jadi, kamu bisa memakai istilah ini ketika makan di tempat makan Surabaya untuk memilih lauk pauk. 


Istilah Jhon digunakan agar lebih akrab


Kalau kamu berkunjung ke Surabaya atau menjadi pendatang baru pasti akan dipanggil Jhon oleh warga lokal Surabaya. Jhon digunakan sebagai istilah keakraban dan juga bisa menjadi kata ganti orang. Jhon juga sangat populer digunakan di kalangan remaja Surabaya, dan kadang juga diucapkan orang-orang tua dan sebayanya. Hal ini juga berlaku di Malang, namun tidak menggunakan istilah John, tetapi Jess. Meskipun begitu kedua istilah ini memiliki makna yang sama yaitu, ditujukan untuk keakraban untuk pendatang baru. 


Pongor sering digunakan untuk candaan arek Suroboyo


Jika diartikan istilah ini akan terdengar sedikit kasar. Istilah ini diartikan sebagai pukul atau hantam. Meskipun terdengar kasar, istilah ini sering dipakai untuk candaan atau joke di antara anak-anak muda Surabaya. Sinonim pongor ini juga sama dengan Gibeng, Santap, Jotos, Tempeleng dan sebagainya. 


Semlohe


Semlohe ini biasanya ditujukkan kepada perempuan untuk memuji. Istilah ini merupakan bahasa slang yang berarti sexy dan hanya dituturkan oleh masyarakat di Jawa Timur khususnya wilayah Arek Suroboyo. 


Mene yang berarti besok


Ada beberapa daerah di Jawa Timur yang memakai kata ‘Sesuk’ untuk mengartikan besok. Namun, di Surabaya kebanyakan warga lokal memakai kata ‘mene’ yang berarti besok. 


Nah, itu dia beberapa istilah suroboyoan yang paling banyak dipakai oleh warga lokal Surabaya. Selain itu Surabaya juga terkenal dengan dialeknya dalam mengekspresikan kata ‘sangat. Sebagai contohnya jika cuaca panas dan orang Surabaya ingin menggambarkan kata ‘sangat 


panas’ hal ini cukup diucapkan dengan kata “puanas”, kemudian contoh lainnya, seperti sangat pedas diucapkan “puedhes”. Apabila ingin memberi penekanan orang Surabaya cukup menambahkan vokal U pada setiap katanya. 


Setelah belajar tentang istilah-istilah Suroboyoan. Waktunya kamu mempraktekannya langsung untuk ngobrol santai bareng arek-arek Suroboyo. Meskipun terkenal memiliki bahasa yang lebih kasar, namun arek-arek Suroboyo tidak kalah menyenangkan, kok!


Jangan lupa juga setelah berkunjung ke Surabaya, sebelum pulang bawa buah tangan untuk keluarga tercinta dengan Lapis Kukus Pahlawan. Kamu bisa mendapatkan di outlet-outlet yang tersebar di Kota Surabaya. Selamat mencoba, rek!