WISATA | 06 AUG 2023

Menara Syahbandar: Saksi Sejarah yang Kini Jadi Tempat Wisata di Surabaya

Gedung Syahbandar yang berada di Tanjung Perak, Surabaya, memiliki makna historis yang mendalam sebagai saksi peralihan kekuasaan dari Belanda kepada para pejuang kemerdekaan Indonesia. Menara yang berdiri gagah di gedung ini juga menjadi saksi penting bahwa Surabaya pernah menjadi pusat perdagangan yang strategis pada masa pemerintahan Belanda.


Menara Syahbandar ini awalnya dibangun sebagai sarana syahbandar atau kepala pelabuhan pada masanya. Pada masa peralihan kekuasaan antara Belanda dan Jepang, menara ini bahkan menjadi markas para pejuang dalam perjuangan kemerdekaan. Sejarawan Surabaya, Nur Satriawan, mengungkapkan bahwa pada masa itu, Surabaya memegang peranan penting sebagai pusat perdagangan maritim, terutama di wilayah Indonesia bagian timur.


Sejarah Berdirinya Menara Syahbandar Surabaya berawal dari masa pendudukan Belanda, gedung ini difungsikan sebagai gudang yang didedikasikan untuk penyimpanan, pemilahan, dan pengemasan hasil panen, seperti rempah-rempah yang menjadi produk utama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang sangat diminati di pasar Eropa. 


Gedung yang terletak di dekat muara Ciliwung ini memiliki dua sisi, yaitu Gudang Barat (Westzijdse Pakhuizen) dan Gudang Timur (Oostzijdsche Pakhuizen). Gudang Barat terdiri dari empat unit bangunan, tiga di antaranya saat ini berfungsi sebagai Museum Bahari. Bangunan ini dulunya digunakan untuk menyimpan produk-produk VOC yang sangat berharga di Nusantara, seperti rempah-rempah, timah, tembaga, kopi, teh, dan tekstil.


Pada masa penjajahan Jepang, bangunan ini diubah menjadi gudang logistik Jepang. Setelah Indonesia merdeka, gedung ini digunakan sebagai gudang oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan PTT (Perusahaan Telekomunikasi dan Telegraf). Pada tahun 1976, bangunan ini direnovasi dan dibuka sebagai Museum Maritim pada 7 Juli 1977.


Menara Syahbandar Surabaya berfungsi sebagai tempat kegiatan Syahbandar, yang merupakan kepala pelabuhan. Tugas utamanya adalah memantau dan mengatur keselamatan maritim. Selain itu, Syahbandar juga bertugas mengkoordinasikan kegiatan di pelabuhan dan bertindak sebagai badan pengatur, pengelola, dan pemantauan kegiatan pelabuhan. Semua aktivitas perdagangan di pelabuhan dioperasikan secara komersial. 


Menara ini memiliki fungsi penting sebagai menara pengintai, membantu memantau pergerakan dan aktivitas perdagangan dari kapal-kapal di pelabuhan. Selama masa penjajahan Hindia Belanda, menara ini juga digunakan untuk mengendalikan kegiatan pelabuhan dan distribusi komoditas perdagangan.


Lokasi menara ini juga menjadi kawasan distribusi uang. Di depan gedung terdapat logo "Soera Ing Baja" yang menjadi lambang kota Surabaya. Wilayah Kalimas merupakan dermaga bagi kapal-kapal dari berbagai penjuru Surabaya dan luar negeri. Banyak pedagang menukar kain dengan hasil pertanian dan peternakan di lokasi ini. 


Sebagai pusat perdagangan, banyak bangunan pendukung pelabuhan yang mendominasi kawasan tersebut, seperti kawasan Jalampangung dan pasar pabean di kawasan lampu lalu lintas. Menurut berbagai sumber, sebelum pemerintah Belanda memindahkan pelabuhan ke daerah Tanjung Perak, daerah tersebut sangat ramai dengan banyak pedagang yang berbisnis.



Menara Syahbandar Surabaya (sumber: kompas)


Pesona Menara Syahbandar Surabaya

Menara Syahbandar Surabaya, yang berada di Tanjung Perak, memiliki daya tarik yang tak terbantahkan. Beberapa aspek menariknya membuat tempat ini menjadi destinasi yang menarik bagi para pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan keindahan alam. Berikut adalah beberapa daya tarik yang membuat Menara Syahbandar Surabaya begitu istimewa:


  1. Keindahan Laut Jawa

Dari atas Menara Gedung Syahbandar, pengunjung dapat menikmati panorama indah Laut Jawa yang biru, dipadati oleh kapal-kapal yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Perak di kawasan Surabaya Utara. Pemandangan alam Pulau Madura yang datar dan hijau juga menenangkan di pagi hari yang cerah, dengan semilir angin laut yang menyegarkan. Kapal-kapal ferry yang mengangkut penumpang ke pelabuhan Kamal juga terlihat di sebelah kanan. Menara ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati keindahan alam sekitar dan atmosfer yang unik dari ketinggian.


  1. Kantor Syahbandar

Gedung Kantor Syahbandar di Tanjung Perak juga menyimpan sejarah penting. Awalnya dikenal sebagai Kantor Administrasi Pelabuhan Tanjung Perak, bangunan indah ini sekarang berfungsi sebagai Kantor Syahbandar Kelas Utama. Kantor ini bertanggung jawab untuk mengawasi pelayaran, menjamin keselamatan di pelabuhan, dan mengatur kegiatan pemerintah serta operasional di pelabuhan komersial. Sebagai pusat kegiatan maritim, kantor ini merupakan bagian penting dari sejarah pelabuhan Tanjung Perak.


  1. Observasi dan Penelitian

Pengunjung yang berminat dapat mengajukan proposal observasi atau penelitian ke Kantor Syahbandar Tanjung Perak. Dengan izin dan kerjasama dari pihak berwenang, Kamu dapat mengunjungi gedung kantor ini bersama Tim Proyek Perak yang bertugas mengevaluasi wilayah Pera di tepi utara Surabaya. Menara Syahbandar adalah bangunan terdaftar yang memiliki atap hijau seperti sirip, melindungi menara dan bangunan utama. Gedung ini juga merupakan markas besar Persatuan Maritim Indonesia, yang memperjuangkan kemerdekaan pada tahun 1945. Sejarah dan fungsi pentingnya membuatnya menarik bagi para peneliti dan pecinta sejarah.


  1. Hiasan Ornamen Arca dan Relief

Menara Syahbandar Surabaya merupakan bangunan kolonial berlantai dua yang menawarkan pesona khusus dengan hiasan ornamen arca dan relief yang menarik. Lantai pertama dan kedua digunakan sebagai kantor dan dihubungkan oleh tangga spiral yang membawa pengunjung menuju Menara Syahbandar Surabaya yang memiliki tiga lantai, termasuk lantai sambungan, ruang kontrol, dan puncak menara.


Meskipun ruang kontrol kini sudah dinonaktifkan karena aktivitasnya dipindahkan ke kantor Otoritas Pelabuhan, beberapa perangkat elektronik masih terpasang di ruang tersebut. Menara Syahbandar memiliki pemandangan yang menakjubkan dari atasnya dengan puncak menara yang dihiasi dengan warna emas, serta terdapat tulisan "nganjoek" yang konon merupakan tanda tangan seorang pekerja asal Nganjuk, sebuah kota di Jawa Timur.


Meskipun Menara Syahbandar telah tidak aktif sejak tahun 2008, tetap menjadi tempat menarik untuk dikunjungi. Ruang pantau menara dilengkapi dengan AC untuk menjaga perangkat elektronik yang masih terpasang di dalamnya. Namun, sayangnya, menara yang indah ini saat ini tidak memiliki aktivitas yang berarti. Meskipun begitu, Kamu tetap dapat mengunjungi lokasi ini untuk melihat berbagai jenis koleksi yang masih tersimpan dan dipamerkan dalam Museum Bahari.


  1. Koleksi yang Tersimpan

Museum Bahari menawarkan koleksi yang beragam, termasuk berbagai jenis perahu mulai dari perahu tradisional dengan berbagai bentuk, gaya, dan dekorasi hingga perahu era VOC. Kamu juga dapat melihat model dan miniatur kapal modern serta peralatan penunjang transportasi. Selain itu, museum ini menampilkan peralatan yang digunakan oleh para pelaut di masa lalu, seperti alat-alat laut, jangkar, dan teropong.


Tidak hanya itu, Museum Bahari juga menampilkan koleksi biota laut, data tentang jenis dan persebaran ikan di perairan Indonesia, serta berbagai peralatan yang digunakan dalam aktivitas maritim. Kamu juga akan menemukan cerita dan lagu tradisional dari masyarakat nelayan Indonesia, serta informasi tentang dimensi TNI AL, koleksi kartografi, model Pulau Onlast, tokoh laut Nusantara, dan pelayaran kapal KPM Batavia Amsterdam.


Alamat Menara Syahbandar Surabaya

Jika Kamu tertarik untuk mengunjungi Menara Syahbandar Surabaya dan Museum Bahari, Kamu bisa mengunjungi lokasi di Jalan Kalimas Utara No. 26, Desa Nyamplung, Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya. Menara Syahbandar telah tercatat sebagai bangunan cagar budaya dan tetap dirawat dan dijaga dengan baik sejak tahun 1900 pada masa penjajahan Belanda.


Menara Syahbandar Surabaya bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga menyuguhkan keindahan alam dan panorama Laut Jawa yang menakjubkan. Bagi para pecinta sejarah, tempat ini menyimpan cerita yang memikat tentang masa lalu dan peranannya dalam sejarah kota Surabaya. Bagi para peneliti, observasi dan penelitian di kantor ini menawarkan wawasan lebih mendalam tentang kegiatan maritim dan peranannya dalam pelayaran. Tidak heran jika Menara Syahbandar Surabaya menjadi destinasi menarik bagi berbagai kalangan yang ingin menyaksikan pesona alam dan menggali cerita bersejarah di kawasan pelabuhan yang bersejarah ini.


Setelah berwisata ke Menara Syahbandar, Kamu bisa membeli oleh-oleh khas Surabaya di sekitar museum. Salah satu oleh-oleh yang paling terkenal adalah Lapis Kukus Pahlawan. Kue ini memiliki rasa yang manis dan lembut. Lapis Kukus Pahlawan bisa dibeli di toko-toko kue yang ada di sekitar Menara Syahbandar.


Berwisata ke Menara Syahbandar dan membeli Lapis Kukus Pahlawan adalah cara yang menyenangkan untuk menghabiskan akhir pekan. Kamu bisa belajar tentang sejarah Surabaya sekaligus menikmati kue yang lezat.