Artikel
Masjid Ampel Surabaya yang Terkenal, Inilah 5 Fakta Menariknya!
Menjadi salah satu wali songo, Sunan Ampel tentu saja terkenal dengan berbagai ajaran mengenai Islam yang begitu bermanfaat bagi masyarakat. Di Surabaya, peninggalan yang paling terkenal adalah Masjid Ampel Surabaya.
Sunan Ampel yang memang menjadi wali yang menyebarkan agama Islam di Jawa Timur, ternyata bukan asli sana loh. Bernama asli Raden Mohammad Ali Rahmatullah ini lahir di Champa, Kamboja pada 1401. Beliau keturunan Raja Champa yang kemudian menetap di Tuban, Jawa Timur.
Nah, sebenarnya seperti apa sih Masjid Ampel peninggalan Sunan Ampel ini? Berikut dijelaskan fakta-fakta mengenai masjid ini. Yuk, langsung simak supaya kita lebih mengenal masjid yang sempat fenomenal ini.
Dibangun di Atas Tanah Pinjaman Raja Brawijaya
Sunan Ampel juga biasa dipanggil sebagai Raden Rachmat. Sejak usia 20 tahun, beliau sudah dipercaya oleh ayahandanya, Raja Brawijaya, untuk menyebarkan agama Islam di Surabaya. Tugas utamanya sih untuk mengajarkan kemoralan di kalangan bangsawan Majapahit.
Segala perilaku dianggap oleh sang ayah sesuai dengan apa yang ia harapkan sehingga tidak tanggung-tanggung, Sunan Ampel dipercaya untuk membangun sebuah masjid di atas tanah seluas 12 hektar yang sengaja dipinjamkan oleh Raja Brawijaya.
Dari pembangunan masjid ini juga yang membuat nama Sunan Ampel terbentuk. Hal tersebut karena masjid tersebut dibangun di daerah Ampel Denta atau yang sekarang disebut Surabaya. Sejak saat itu, Raden Rachmat berubah panggilan menjadi Sunan Ampel.
Masjid Ampel Surabaya, Masjid Tertua Jawa Timur
Masjid Ampel resmi dibuka di tahun 1421. Hingga sekarang, masjid ini berusia kurang lebih 600 tahun dan didapuk sebagai masjid tertua di Jawa Timur. Masjid ini tidak hanya didirikan oleh Sunan Ampel, tetapi juga dibantu oleh 2 sahabatnya, yaitu Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji.
Selain mendapat sebutan sebagai masjid tertua se-Jawa Timur, Masjid Ampel ini juga dianggap sebagai masjid terkenal kedua setelah Masjid Akbar Surabaya loh. Hal ini dikarenakan banyaknya wisatawan yang mengunjungi masjid ini, bahkan sangat ramai ketika musim liburan tiba.
Filosofi Bangunan Masjid
Masjid Ampel Surabaya dibangun di atas lahan seluas lebih dari 1.300 meter persegi. Panjang dan luas bangunan adalah 120 meter dan 11 meter. Desainnya sangat sederhana dengan bahan bangunan berupa kayu jati dan hingga saat ini tetap bertahan seperti itu.
Yang paling kentara dari masjid ini adalah 16 tiang penyangganya yang begitu kokoh. Tiang ini terbuat dari kayu jati dengan diameter 60 cm dan tinggi 17 meter. Terdapat 5 gapura kuno dengan ukiran ornamen yang cantik. Konon, gapura ini melambangkan rukun islam loh.
Ditetapkan sebagai Wisata Religi
Konon, dulu saat Surabaya masih diserang oleh penjajah, banyak bangunan yang diruntuhkan dengan menggunakan senjata. Namun, secara ajaib, Masjid Ampel Surabaya tidak runtuh sama sekali padahal bangunan hanya berupa kayu.
Sejak itu, masjid semakin ramai dibicarakan bahkan hingga bertahun-tahun. Usai kemerdekaan, yaitu pada 1972, Pemerintah Surabaya memutuskan untuk mengangkat Masjid Ampel sebagai tempat wisata religi.
Bukan tanpa alasan tentu saja. Hal tersebut dikarenakan di dekat masjid terdapat pusara Sunan Ampel dan istrinya, serta pusara Mbah Sonhaji sehingga banyak wisatawan yang melakukan ziarah kubur ke sana.
Itulah beberapa fakta dari Masjid Ampel Surabaya. Masjid tua yang memiliki sejarah tak terlupakan. Kamu sudah pernah ke sini? Jika belum, bisa dicoba untuk mengunjunginya sekaligus berziarah ke makan Sunan Ampel.
Ketika berkunjung ke Surabaya, tentu saja kurang lengkap jika tidak membeli Lapis Kukus Pahlawan. Tenang, harganya begitu bersahabat tetapi rasanya sangat mewah. Bahannya yang alami sehingga aman dikonsumsi oleh siapa saja.