Artikel
Sejarah Tentang Trem, Transportasi Surabaya di Masa Dulu
Tentang transportasi Surabaya - Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia dan mendapatkan predikat sebagai kota metropolitan tentu saja bukan tanpa alasan. Dari dulu Surabaya memiliki sejarah transportasi modern yang digunakan untuk mobilitas masyarakatnya.
Di masa kolonial dulu hingga sekarang sektor transportasi ini lah yang membuat Surabaya menjadi kota metropolitan. Salah satu alat transportasi legendaris yang ada di zaman kolonial adalah trem. Trem ini terkenal pada masanya sebelum adanya rencana pembuatan Mass Rapid Transit (MRT). Jadi, bagaimana sih sejarah tentang alat transportasi trem satu ini, langsung simak saja yuk!
Perkembangan transportasi trem di Surabaya
Diketahui trem mulai mendapatkan perkembangan hingga tahun 1942. Awalnya trem ini bertenaga kuda, lalu mulai berkembang menjadi tenaga uap hingga akhirnya bertenaga listrik. Dulunya, alat transportasi ini milik pemerintah Hindia Belanda yang kemudian menunjuk Oost Java Stoomtram (OJS) Maatschappic sebagai pemegang hak pengoperasian trem dan mengelola trem di Surabaya.
OJS Maatschappij membuka jalur trem perdana rute Ujung – Kramat Gantung – Wonokromo – Sepanjang – Krian – Sepanjang. Kemudian dilanjutkan ke Mojokerto hingga Ngoro. Trem yang beroperasi waktu itu masih bertenaga uap. Lantaran asap bahan bakar menimbulkan polusi, OJS Maatschappij kembali mengajukan diri membangun jalur trem bertenaga listrik.
Resmi beroperasi sejak tahun 1923
Jalur trem ini resmi beroperasi sejak tahun 1923, namun pada saat itu tidak semua jalur dibuka. Kemudian semua jalur dibuka pada tahun 1924 dan bisa melayani semua rute. Pelayanan trem listrik waktu itu ada tiga jenis yaitu, untuk penumpang umum, khusus abonemen pegawai atau pekerja serta bagi anak sekolah. Semua terbagi dalam dua kelas, kelas 1 dan kelas 2.
Menjadi transportasi primadona pada jamannya
Pada tahun 1923-1927 moda transportasi trem ini pernah menjadi primadona dan menjadi transportasi paling modern di jamannya. Sepanjang tahun 1927, sekitar 5,2 juta orang telah menggunakan layanan trem uap dalam bepergian. Sementara itu penumpang trem listrik menjadi angka 11,4 juta orang dan puncak kenaikan transportasi ini terus berlanjut hingga tahun 1935.
Terjadi krisis ekonomi Hindia Belanda
Trem pernah mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1927, namun mulai mengalami kemunduran saat terjadinya krisis ekonomi Hindia Belanda. Pada masa itu transportasi trem terus mengalami penurunan. Di samping disebabkan oleh krisis keuangan, juga disebabkan munculnya transportasi baru jenis taksi di Kota Surabaya.
Masa sulit ini kemudian berlanjut hingga kependudukan kolonial Belanda hingga pendudukan Jepang. Penurunan lebih drastis juga disebabkan pada perang dunia II, pasokan listrik untuk menggerakan kereta tersendat, hanya trem uap yang masih beroperasi dengan rute Ujung-Kedurus-Sepanjang.
Redupnya transportasi trem di Surabaya
Setelah kemerdekaan Indonesia tahun 1949, transportasi trem semakin menurun. Akhirnya pelayanan transportasi trem ini berangsur-angsur ditinggalkan oleh masyarakat karena pelayanan buruk, tidak ada perbaikan atau pun peremajaan.
Nah, itu lah sejarah tentang transportasi di Surabaya yang diberi nama trem. Meskipun kini kita tidak bisa menikmati perjalanan dengan trem, Surabaya masih memiliki beberapa pilihan transportasi yang tidak kalah keren dan memudahkan masyarakat untuk melakukan mobilisasi, sebut saja Suroboyo Bus, Angkutan dan Bus yang selalu tersedia.
Tidak hanya transportasi, Surabaya juga kaya akan makanan kuliner khas yang harus kamu coba. Salah satunya adalah Lapis Kukus Pahlawan yang bisa kamu coba dan bawa pulang untuk oleh-oleh. Dapatkan segera Lapis Kukus Pahlawan di outlet-outlet terdekat yang tersebar di Surabaya!