WISATA | 11 APR 2023

Ingin Lebaran di Surabaya? Ini 4 Tradisi yang Dapat Kamu Temukan

Lebaran adalah salah satu hari raya besar umat Islam yang dirayakan setelah bulan Ramadan, bulan puasa bagi umat Islam. Hari raya Lebaran juga dikenal dengan nama Idul Fitri atau Hari Raya Fitri. Lebaran dirayakan selama 1-2 hari di Indonesia dan beberapa negara lainnya, dan menjadi momen penting bagi umat Islam untuk berkumpul dengan keluarga, bermaaf-maafan, dan saling memberikan hadiah atau ucapan selamat. Selain itu, pada hari raya Lebaran umat Islam juga mengunjungi makam kerabat yang sudah meninggal sebagai bentuk penghormatan dan penghormatan kepada leluhur.

Perayaan Lebaran (sumber: kompas)

Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya memiliki berbagai tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakatnya dalam menyambut Lebaran. Secara keseluruhan, tradisi Lebaran di Surabaya merupakan suatu perpaduan antara nilai-nilai keagamaan, budaya, dan tradisi yang beragam. Hal ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya budaya Indonesia, serta bagaimana masyarakat Surabaya memelihara dan menjaga tradisi serta adat istiadatnya dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan. Untuk mengenal ada tradisi lebaran apa saja di Surabaya yuk kita cari tahu di konten berikut ini


Tradisi Lebaran di Surabaya

Lebaran merupakan momen yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia, termasuk di kota Surabaya. Ada beberapa tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Surabaya saat Lebaran, di antaranya:


  1. Mudik

Mudik (sumber: kompas)

Mudik Lebaran adalah tradisi tahunan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam rangka pulang ke kampung halaman atau tempat kelahiran mereka untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga. Meskipun Surabaya merupakan kota besar dengan jumlah penduduk yang padat, tradisi mudik Lebaran juga sangat kental di kota ini.


Tradisi mudik Lebaran di Surabaya biasanya dimulai sejak satu atau dua minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri. Banyak orang yang melakukan persiapan dan merencanakan perjalanan mereka jauh-jauh hari sebelumnya, baik itu dengan menggunakan transportasi umum seperti pesawat, kereta api, atau bus, maupun dengan menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor.


Secara keseluruhan, tradisi mudik Lebaran di Surabaya menunjukkan betapa pentingnya keluarga dan hubungan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia, meskipun di kota besar seperti Surabaya. Selain itu, tradisi ini juga menjadi ajang untuk menjaga dan memelihara hubungan dengan orang-orang terdekat serta mempererat rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa.


  1. Halal bihalal

Halal Bihalal (sumber: ydsf)

Tradisi Halal Bihalal juga dilaksanakan secara rutin di Surabaya. Hal ini menjadi sebuah ajang silaturahmi dan saling memaafkan sesama umat Muslim pada bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri.


Kegiatan Halal Bihalal biasanya dilaksanakan di rumah keluarga atau di tempat kerja dan dihadiri oleh keluarga, teman, tetangga, atau kolega. Acara tersebut dimulai dengan ucapan salam dan mohon maaf atas segala kesalahan yang dilakukan selama satu tahun terakhir.


Selain itu, Halal Bihalal di Surabaya biasanya diiringi dengan hidangan Lebaran yang khas, seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan berbagai hidangan lainnya.


Halal Bihalal di Surabaya adalah salah satu tradisi yang penting untuk menjalin silaturahmi serta mempererat hubungan sosial antar masyarakat. Setelah periode puasa yang panjang, acara ini menjadi bukti bahwa umat Muslim dapat bersatu dalam kebersamaan dan keakraban.


  1. Takbir keliling

Takbir Keliling (sumber: tribun kaltim)

Di Surabaya, takbir keliling merupakan tradisi yang sangat kental dan dilakukan oleh masyarakat Surabaya dengan penuh semangat dan kebersamaan. Takbir keliling di Surabaya biasanya dilakukan pada malam takbiran atau malam sebelum Hari Raya Idul Fitri. Sebelum memulai takbir keliling, masyarakat biasanya berkumpul terlebih dahulu di mushola atau masjid terdekat untuk melaksanakan sholat tarawih dan shalat witir.


Setelah itu, para jamaah biasanya berkumpul di depan masjid atau musala dan membentuk barisan untuk melakukan takbir keliling. Takbir keliling dilakukan dengan berjalan kaki sambil membawa bendera, obor, dan alat musik tradisional seperti gendang dan rebana.


Para jamaah yang melakukan takbir keliling biasanya akan berjalan menyusuri jalan-jalan di sekitar masjid atau mushola dengan mengumandangkan takbir dan membunyikan alat musik tradisional yang mereka bawa. Beberapa daerah di Surabaya bahkan memiliki rute khusus untuk takbir keliling, yang sudah menjadi tradisi dan dilakukan setiap tahunnya.


Tradisi takbir keliling di Surabaya juga dimeriahkan dengan berbagai hiasan dan ornamen yang dipasang di jalan-jalan, pasar, dan pusat perbelanjaan. Selain itu, beberapa tempat juga menyediakan makanan dan minuman untuk para jamaah yang melakukan takbir keliling.


Tradisi takbir keliling di Surabaya menunjukkan semangat kebersamaan dan persatuan antar umat muslim di kota ini. Selain itu, takbir keliling juga menjadi ajang untuk memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di antara masyarakat, serta mempererat hubungan antara sesama umat muslim di Surabaya.


  1. Makan bersama

Makan Bersama (sumber: antaranews)

Tradisi makan bersama saat Lebaran di Surabaya merupakan salah satu kegiatan yang penuh kebersamaan dan kegembiraan. Pada saat Lebaran, keluarga, teman, dan kerabat berkumpul di rumah keluarga atau di tempat kerja untuk merayakan hari raya dan menikmati hidangan khas Lebaran.


Hidangan khas Lebaran yang biasa disajikan di Surabaya antara lain ketupat, lontong sayur, opor ayam, sate, rendang, dan berbagai jenis kue Lebaran. Di samping itu, hidangan yang tidak kalah penting adalah nasi padang, yang biasanya menjadi hidangan favorit masyarakat di Surabaya pada saat Lebaran.


Salah satu tempat yang terkenal dengan hidangan nasi padangnya di Surabaya adalah Restoran Sederhana. Restoran ini buka selama 24 jam selama libur Lebaran dan menjadi tempat berkumpul banyak orang untuk menikmati hidangan nasi padang bersama-sama. Selain itu, restoran-restoran lainnya juga bersiap untuk merayakan Lebaran dengan menyajikan hidangan yang istimewa bagi pelanggan mereka.


Makan bersama pada saat Lebaran di Surabaya menjadi tradisi yang sangat penting dan menjadi momen yang dinantikan oleh masyarakat setempat. Tidak hanya berkumpul bersama keluarga, masyarakat Surabaya juga selalu mengundang tetangga dan kerabat untuk makan bersama di rumah mereka.


Selain itu, banyak restoran dan tempat makan di Surabaya yang menawarkan makanan khas Lebaran pada saat musim libur ini. Beberapa tempat yang terkenal dengan makanan khas Lebaran di Surabaya antara lain Sate Klopo Ondomohen, Rawon Setan, dan Lapis Kukus Pahlawan.

Lapis Kukus Pahlawan adalah kue lapis yang terbuat dari bahan-bahan berkualitas dan merupakan oleh-oleh khas dari kota Surabaya. Lapis kukus Pahlawan memiliki tekstur yang lembut dan citarasa yang khas, sehingga banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. 


Kue ini tersedia dalam berbagai varian rasa dan ukuran, sehingga dapat disesuaikan dengan selera atau kebutuhan. Lapis Kukus Pahlawan telah menjadi populer di seluruh Indonesia dan seringkali menjadi buruan para wisatawan yang berkunjung ke Surabaya karena rasanya yang unik dan enak.


Saat Lebaran, tidak hanya makanan yang menjadi fokus perhatian, tetapi juga minuman khas Lebaran seperti es kelapa muda, es blewah, dan sirup bandrek. Tradisi makan bersama saat Lebaran di Surabaya mencerminkan nilai kebersamaan dan saling berbagi yang tinggi di masyarakat setempat.


Itulah beberapa tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Surabaya saat Lebaran. Namun, perlu diingat bahwa dalam situasi pandemi saat ini, beberapa tradisi tersebut mungkin tidak dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya.