WISATA | 19 JUN 2022

Jejak Sejarah 4 Klenteng di Surabaya yang Memukau

Surabaya punya banyak objek wisata yang mengandung nilai sejarah. Berbagai tempat tersebut selalu menarik minat wisatawan maupun masyarakat sekitar Surabaya untuk datang berkunjung. Tidak terkecuali tempat wisata.

Selain masjid dan gereja, kota Surabaya juga punya sejumlah klenteng tua yang masih kokoh berdiri hingga kini dan memiliki cerita sejarah tersendiri. Klenteng-klenteng di kota Surabaya biasanya akan ramai dipadati para pemeluk Kong Hu Chu, terutama di hari-hari istimewa seperti perayaan Imlek.

Karena memiliki arsitektur yang memukau, klenteng di Kota Pahlawan juga banyak dijadikan destinasi wisata dan tempat untuk berfoto. Yuk, simak jejak sejarah dari 4 klenteng tua di kota Surabaya berikut ini.


Baca juga: 6 Cafe Instagramable di Surabaya Untuk Percantik Feed Instagram-mu 


Klenteng Boen Bio

Foto oleh @kentaschecter

  • Jam buka: 07.00-17.00 WIB.

  • Alamat: Jl. Kapasan No.131, RT.007/RW.09, Kapasan, Kec. Simokerto, Kota SBY, Jawa Timur 60141.

Klenteng Boen Bio didirikan pada tahun 1883. Keunikan dari klenteng ini adalah hanya diperuntukkan bagi penganut agama Kong Hu Chu murni. Dulunya klenteng ini bernama Boen Tjing Soe.

Klenteng ini dibangun atas inisiatif tiga orang yakni Go Tik Lie dan Lo Teong Siong, setelah berunding dengan Mayor The Boen Ke. Ide membangun klenteng adalah karena saat itu di tahun 1882 belum ada tempat ibadah untuk orang Tionghoa di daerah Kapasan. 

Klenteng Boen Bio didominasi oleh gaya arsitektur khas Tionghoa. Klenteng ini jugalah yang menjadi saksi bisu kejayaan Kong Hu Chu di Surabaya dan menjadi satu-satunya klenteng Kong Hu Chu di Asia Tenggara.


Klenteng Hong Tek Hian

Foto oleh @exploresurabaya

  • Jam buka: 24 jam.

  • Alamat: Jl. Dukuh No.23, RW.05, Nyamplungan, Kec. Pabean Cantikan, Kota SBY, Jawa Timur 60162.

Klenteng Hok Tek Hian juga termasuk klenteng tertua di Surabaya. Ciri khas klenteng ini adalah altar Macko dan Kong Co yang ada di lantai satu. Sementara itu di lantai dua ada altar untuk Buddha, Dewi Kwan Im, dan dewi-dewi lainnya. Selain sebagai tempat peribadatan, klenteng ini juga menjadi tempat pertunjukan wayang Potehi.


Klenteng Hok An Kiong

Foto oleh @destinasi.disbudparprovjatim

  • Jam buka: 06.00-17.00 WIB.

  • Alamat: Jl. Coklat No.2, Bongkaran, Kec. Pabean Cantikan, Kota SBY, Jawa Timur 60161.

Klenteng Hok An Kiong juga dikenal dengan nama lain, yaitu Klenteng Suka Loka. Ada juga yang menyebutnya klenteng coklat, karena lokasinya yang berada di Jalan Coklat. Klenteng ini termasuk klenteng tertua di Surabaya karena sudah berdiri sejak tahun 1830-an.

Ada kisah tersendiri di balik berdirinya klenteng ini. Berawal dari kapal saudagar Cina yang sering bersandar di daerah Pabean yang merupakan kawasan pelabuhan. Ratusan awak kapal jerap memenuhi area sepanjang Pabean, Kalimas, dan Slompretan yang berdekatan. Dari situlah muncul ide untuk mendirikan tempat ibadah sekaligus tempat istirahat bagi awak kapal yang bersandar di sana.


Klenteng Sanggar Agung

Foto oleh @surabaya.cityscape

  • Jam buka: 07.00-20.00 WIB.

  • Alamat: Jl. Sukolilo No.100, Sukolilo Baru, Kec. Bulak, Kota SBY, Jawa Timur 60122.

Klenteng Sanggar Agung juga dikenal dengan sebutan Klenteng Hong San Tang, didirikan pada tahun 1999. Ciri khas klenteng ini adalah dua naga raksasa yang ada di gapura klenteng. Klenteng Sanggar Agung dibangun sebagai bentuk persembahan untuk Bodhisatwa Kwan Im Laut Selatan.

Di klenteng ini terdapat patung Buddha empat wajah yang dikelilingi empat buah patung gajah putih dan tiga bunga teratai yang menghiasi kolam.