Artikel
Nostalgia Bersama 5 Lagu Lawas Surabaya yang Ngangenin
Lagu Lawas Surabaya – Sedang duduk santai sambil menikmati secangkir teh memang akan lebih sempurna sembari mendengarkan lagu lawas. Alunan nada dan liriknya yang familiar akan membawa kita menyusuri kenangan masa lalu. Tidak ayal, lagu lawas bisa membuat perasaan makin bahagia dan merasakan kerinduan disaat yang bersamaan.
Banyak sekali musisi legenda asal Surabaya yang menyumbang lagu top untuk blantika industri musik Indonesia. Lagu-lagu yang dihasilkan begitu terkenal pada masanya. Penasaran dengan lagu lawas Surabaya yang melegenda? simak yuk ulasannya berikut ini.
1. Kugadaikan Cintaku
Bisa tebak ini lagu dari siapa? jika kamu pernah mendengar lirik ini, itu artinya kamu pernah menjadi penikmat lagu lawas.
Di radio aku dengar
Lagu kesayanganmu
Kutelepon di rumahmu
“Sedang apa, sayangku?”
Kuharap engkau mendengar
Dan kukatakan rindu
Yup, penggalan lirik tersebut merupakan lagu Gombloh. Musisi legenda yang berasal dari Surabaya. Lagu ‘Kugadaikan Cintaku’ diciptakan Gombloh pada tahun 1980-an. Wah, sudah lawas banget ya!
2. Gebyar-Gebyar
Masih dengan lagu Gombloh, lagu “Gebyar-Gebyar” tidak boleh dilewatkan salam daftar lagu lawas Surabaya. Biasanya lagu ini diputar untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia dan hari pahlawan. Hal ini dikarenakan lirik dan melodinya sangat mencerminkan jiwa perjuangan dan dapat merangsang jiwa patriotisme. Dijamin kalau dengar lagu ini auto merinding.
3. Kolam Susu
Siapa yang tidak tahu dengan lagu lawas karya band tahun 70-an ini? Yup benar, Kolam Susu adalah lagu dari Koes Plus yang merupakan pelopor dari musik pop dan rock and roll di Indonesia. Band yang dianggotai oleh Tonny Koeswoyo (kibor, gitar melodi), Yon K. (gitar ritmik), Yok K. (gitar bas), dan Murry (drum dan perkusi lain) bisa dibilang menjadi kiblat musisi masa kini.
4. Andaikan Kau Datang
Masih dengan Koes Ploes, lagu yang sering dinyanyikan oleh generasi 80-an ini memang selalu mengena di hati. Berada di album ‘Volume 2’ lagu “Andaikan Kau Datang” pertama kali dirilis tahun 1970-an. Lagunya sarat akan kesedihan dan perpisahan.
Saking melekatnya lagu ini di kalangan masyarakat, beberapa kali pernah dijadikan soundtrack film dan sinetron. Bahkan sampai sekarang masih banyak yang menyanyikan lagu lawas Surabaya ini di acara musik.
5. Surabaya
Lagu Surabaya dinyanyikan oleh Dara Puspita. Salah satu penyanyi wanita yang diakui sebagai musisi nasional dari Kota Pahlawan. Lagu ini diciptakan untuk mengenang dan memperingati pertempuran di Surabaya pada November 1945. Bagi warganya, lagu ini termasuk lagu lawas Surabaya yang tidak hanya dianggap sebagai musik saja melainkan cerminan dari kecintaan terhadap Bangsa Indonesia.
Uniknya band Dara Puspita ini diisi oleh anggota-anggota perempuan yang juga memainkan instrumen sendiri-sendiri. Anggotanya antara lain n yang memegang gitar melodi, Titik Adji Rahman yang memegang gitar melodi, Lies Soetisnawati Adji Rachman memegang bas, Susy Nander memegang drum, dan Ani Kusuma memegang gitar pengiring.
Lies pernah digantikan oleh anggota baru bernama Titiek Hamzah pada tahun 1965. Semenjak saat itu, grup band ini begitu populer di Indonesia.
Sepenggal liriknya yang menceritakan tentang perjuangan Surabaya pada masa pasca proklamasi kemerdekaan:
Kuteringat masa yang telah lalu. 1.000 insan, 1.000 hati berpadu satu. Surabaya di tahun 1945. Kami berjuang, kami berjuang, bertaruh nyawa. Surabaya, Surabaya oh Surabaya. Kota kenangan, kota kenangan takkan terlupa.
Itulah beberapa lagu lawas Surabaya yang bikin nostalgia banget. Meski sudah dirilis lebih dari 50 tahun lalu, namun lagu-lagu ini masih melekat di hati. Seperti halnya Lapis Kukus Pahlawan yang juga ada di hati warga Surabaya. Sama-sama memiliki tujuan untuk memberi yang terbaik untuk penikmatnya.