Artikel
Mengenal Sejarah Kota Surabaya: Dari Mitos Hingga Momen Heroik Nasional
Kota Surabaya identik dengan Kota Pahlawan karena momen perjuangan para arek-arek Suroboyo yang berhasil memukul mundur pasukan Inggris pada zaman pasca kemerdekaan. Selain itu Surabaya juga terkenal dengan namanya yang merupakan gabungan dari ikan Suro (sejenis hiu) dan Boyo (buaya) sehingga menjadi ikon legendaris yang mudah dikenali siapa saja. Namun bagaimana dengan sejarah kota Surabaya itu sendiri?
Banyak cerita turun-temurun dari mulut ke mulut antar generasi mengenai sejarah kota Surabaya. Apakah benar-benar merupakan tempat pertemuan buaya dan ikan suro? Ataukah ada yang lain lagi? Berikut kita simak mitos dan sejarah nyata dari kota Surabaya.
Mitos sejarah Kota Surabaya
Mitos atau dongeng yang berkaitan dengan sejarah kota Surabaya adalah adanya dua ekor hewan yang terus bertengkar tanpa henti yaitu Buaya dan Suro. Mereka bertengkar karena memperebutkan mangsa dan masing-masing memiliki kekuatan yang sama kuatnya. Muak dengan pertengkaran yang terus menerus, akhirnya mereka mengadakan kesepakatan.
Suro menawarkan pembagian daerah teritori, dimana kekuasaan Suro adalah air dan Buaya adalah daratan. Batas antara air dan daratan adalah batas yang dicapai air laut saat pasang surut. Keduanya menghormati kesepakatan tersebut.
Sayangnya, Suro melanggar keputusannya sendiri dengan alasan bahwa sungai juga merupakan air. Buaya pun marah, dan akhirnya mereka kembali bertengkar hebat. Suro berhasil menggigit ekor Buaya sehingga selalu bengkok ke arah kiri, sedangkan Buaya berhasil mengusir Suro kembali ke lautan.
Sejarah Kota Surabaya yang resmi dan tertulis
Berbeda dengan mitos, sejarah kota Surabaya yang diakui oleh Panitia Khusus Penetapan Hari Jadi Surabaya menyatakan bahwa Surabaya dulunya bernama Hujunggaluh. Hari jadi Surabaya pun sesuai dengan kunjungan Raja Hayam Wuruk ke Surabaya.
Berdasarkan prasasti Klagen, Hujunggaluh atau disebut juga Hujungperak merupakan tempat bertemunya pedagang lokal dan antar pulau untuk melakukan bongkarmuat dengan perahu. Diasumsikan, Hujunggaluh atau Hujungperak ini merupakan pelabuhan alias Tanjung Perak yang kita kenal sekarang. Sedangkan sungai yang bermuara ke Tanjung Perak adalah Kali Emas atau Kalimas. Sejarah kota Surabaya yang ini lebih masuk akal, ya?
Lalu bagaimana asal usul terjadinya nama Surabaya? Perubahan ini menurut para ahli diakibatkan oleh meletusnya Gunung Kelud yang menyebabkan perubahan muara Kali Brantas dan Kalimas. Garis pantai Hujunggaluh pun bergeser ke utara sehingga muncul anggapan mistis bahwa Suro sang penguasa lautan tengah bertengkar dengan penguasa darat yaitu Buaya.
Menurut anggapan mistis tersebut, jalan untuk mendamaikan keduanya adalah dengan menggabungkan nama keduanya yaitu Suroboyo. Mitos ini uniknya diabadikan dalam relief di Gua Selamangleng, Kediri, lho!
Nah sekarang kamu sudah memahami sejarah kota Surabaya. Hingga saat ini, kata Surabaya pun juga menjadi perdebatan. Ada teori yang menyatakan bahwa Surabaya berasal dari kata Suro ing Boyo yang berarti berani menghadapi tantangan. Kata tersebut sangat cocok menggambarkan jiwa pemuda Surabaya yang berani dan pantang menyerah.
Apakah kamu pemuda Surabaya? Adakah mitos atau sejarah kota Surabaya yang kamu dengar dan berbeda dari di atas? Yuk bagikan ceritamu sambil mencicipi Lapis Kukus Pahlawan dengan variasi rasa yang maknyuss enaknya!