Artikel
Perkembangan Kota Surabaya: Surabaya dari Masa ke Masa
Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur yang juga dikenal sebagai Kota Pahlawan. Surabaya punya cerita menarik dalam perjalanan sejarahnya. Perkembangan Kota Surabaya berawal dari legenda ikan hiu dan buaya hingga cerita perjuangan di salah ruas jalannya. Kamu tertarik untuk tau perkembangan Kota Surabaya? Simak Surabaya dari masa ke masa berikut ini, ya.
Perkembangan Kota Surabaya dimulai dari pertarungan Suro dan Boyo
Konon katanya, nama Surabaya berasal dari perpaduan nama Suro dan Boyo. Ikan hiu dan buaya yang menguasai lautan dan daratan. Keduanya dikenal tangkas, berani, cerdik, dan rakus. Suro dan Boyo berebut daerah kekuasaan. Suro dan Boyo sama-sama ingin menaklukkan semua wilayah. Permusuhan di antara Suro dan Boyo sudah jadi rahasia umum.
Suro sempat menawarkan perdamaian. Boyo menyepakati kesepakatan perdamaian itu. Keduanya sepakat untuk membagi wilayah kekuasaan. Suro berkuasa di lautan dan Boyo berkuasa di daratan.
Perburuan mangsa hanya boleh dilakukan di wilayah kekuasaan masing-masing. Sayang, Suro berkhianat dan keduanya terlibat pertengkaran yang sengit. Suro dan Boyo saling menggigit. Pertarungan keduanya jadi sejarah Kota Surabaya dan dikenal sebagai legenda kota ini.
Kemenangan Raden Wijaya dalam perkembangan Kota Surabaya
Lain cerita dengan pertarungan ikan hiu dan buaya, cerita kemenangan Raden Wijaya juga ikut menghiasi perjalanan sejarah kota ini. Sejarah Kota Surabaya juga menjadi bagian dalam sejarah kerajaan di Indonesia.
Pada masa sistem kerajaan Indonesia, Surabaya juga turut menjadi wilayah kekuasaan kerajaan tertentu. Peristiwa di masa ini juga menambah perjalanan perkembangan Kota Surabaya. Cerita kerajaan ini dapat ditemui di hari jadi Kota Surabaya yang ditetapkan pada 31 Mei.
Dulu, 31 Mei menjadi hari kemenangan Raden Wijaya melawan tentara Tar-tar. Pada tahun 1928, Raden Wijaya berhasil memukul mundur pasukan dari Mongol. Kemenangan ini terus dikenang hingga saat ini. 31 Mei menjadi hari jadi Surabaya.
Sura berarti berani dan jaya berarti bahaya. Surabaya menjadi simbol keberanian dan keselamatan dari bahaya. Kemenangan Raden Wijaya atas serangan berbahaya dari Mogol menjadi buktinya. Keberanian Surabaya zaman dulu dibuktikan dengan keberanian Raden Wijaya melawan pasukan dari Mongol serta keberhasilannya dalam pertempuran itu.
Curabhaya dalam prasasti tahun 1358 M
Nama Surabaya tercantum dalam Prasasti Trowulan I. Nama Surabaya tertulis sebagai curabhaya. Dalam peninggalan sejarah itu, curabhaya berarti kelompok desa di tepian sungai yang menjadi tempat penambangan.
Sejarah Kota Surabaya, saksi bisu perjuangan pahlawan Indonesia
Pertempuran ikan hiu dan buaya sudah selesai, begitu juga dengan pertempuran Raden Wijaya di zaman kerajaan silam. Setelah beberapa abad berlalu, Surabaya masih menjadi ladang pertempuran. Setelah Indonesia mengumumkan kemerdekaannya, perjuangan pahlawan masih harus terus berlanjut. Lagi-lagi Surabaya menjadi saksi bisu pertempuran dua kubu.
Hotel Majapahit di Jalan Tunjungan adalah bukti sejarah Kota Surabaya. Hotel Majapahit (dulu dikenal sebagai Yamato Hoteru/Hotel Yamato) menyimpan sejarah kelam kota ini. Julukan Kota Pahlawan muncul dari peristiwa di hotel ini. Aksi heroik pahlawan di atas Hotel Majapahit terus dikenang sampai saat ini.
Para pahlawan menyobek kain biru dari bendera Britania Raya yang dikibarkan. Sisa kain merah dan putih kembali dinaikkan. Ribuan pahlawan gugur dalam peristiwa sejarah ini. 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan untuk menghormati para pahlawan yang gugur dalam peristiwa ini.
Gedung-gedung tinggi dengan terik matahari dan lampu warna-warni
Setelah puluhan tahun berlalu, saat ini Surabaya sudah menjadi kota maju yang menaungi jutaan warga. Jalan Tunjungan tidak lagi menjadi tempat perang, warna-warni lampu sudah menghiasi jalan ini. Surabaya sudah dipenuhi gedung-gedung tinggi yang menjadi perkantoran. Dengan terik matahari maksimal, Surabaya menjadi kota panas yang tetap diminati banyak orang.
Bisnis, tempat hiburan atau saran pendidikan sudah banyak berdiri di kota ini. Surabaya sudah jauh lebih modern. Surabaya jadi pusat kehidupan kedua di Indonesia. Sejarahnya masih bisa dikenang di monumen-monumen sejarah yang didirikan.
Kamu bisa mengunjungi monumen-monumen itu untuk lebih mendalami perkembangan kota Surabaya. Mencoba melihat Surabaya dari masa ke masa. Kamu juga bisa mengunjungi beberapa tempat bersejarah di kota ini. Salah satunya adalah Jalan Tunjungan. Kamu bisa melihat bangunan tua yang masih memiliki sentuhan Belanda. Tempatnya cukup bagus untuk kamu jadikan spot foto.
Kalau kamu sedang menelusuri tempat-tempat bersejarah di Surabaya, kamu bisa sekalian mampir ke outlet oleh-oleh khas Surabaya. Kamu bisa mencoba mencicipi Lapis Kukus Pahlawan Kue lapis lembut yang bisa menemani perjalanan menelusuri tempat bersejarah kota ini.