Artikel
3 Tokoh Perjuangan Rakyat Surabaya yang Bertempur pada 10 November
Tokoh perjuangan rakyat Surabaya – Jika menilik sejarah Surabaya, kita tidak bisa memisahkannya dari pertempuran 10 November 1945. Pertempuran tersebut membuktikan bahwa rakyat Surabaya saat itu sangat gigih dan berani melawan tentara Inggris. Banyaknya pahlawan yang gugur di medan pertempuran membuat hari itu dikenal sebagai Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November.
Tidak hanya itu, Kota Surabaya sendiri dijuluki sebagai kota Pahlawan. Itu berarti banyak sekali pahlawan yang lahir dan berjuang di kota ini. Berikut kami ulas 3 tokoh perjuangan rakyat Surabaya yang sangat berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia.
1. Bung Tomo
Sutomo atau yang akrab di sapa Bung Tomo adalah pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA. Hingga berakhir dengan pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Ia lahir di Surabaya, Jawa Timur, 3 Oktober 1920 dan meninggal di Padang Arafah, Arab Saudi, 7 Oktober 1981 pada umur 61 tahun. Bung Tomo dikenal sebagai tokoh perjuangan rakyat Surabaya yang pidatonya berhasil membakar semangat warga saat itu. Tidak banyak yang tahu, Bung Tomo pernah menjadi seorang jurnalis yang sukses.
Selain gelar tokoh perjuangan rakyat Surabaya, Bung Tomo juga pernah menjabat sebagai Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran, Menteri Sosial Ad Interim pada 1955-1956, dan juga anggota DPR pada 1956-1959 yang mewakili Partai Rakyat Indonesia.
2. Gubernur Suryo
Gubernur Suryo memiliki nama asli Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo. Ia lahir di Magetan, Jawa Timur, 9 Juli 1898 dan meninggal di Bago, Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur, 10 November 1948 di usianya yang menginjak 50 tahun.
Gubernur Suryo adalah seorang tokoh perjuangan rakyat Surabaya sekaligus gubernur pertama Jawa Timur dari tahun 1945 hingga tahun 1948. Dalam pertempuran yang dilakukan pejuang Indonesia dengan pasukan Inggris di Surabaya, Presiden Sukarno menyerahkan sepenuhnya keputusan di tangan pemerintah Jawa Timur.
Dalam hal ini menolak atau menyerah. Namun Gubernur Suryo dengan tegas berpidato di RRI bahwa Arek-Arek Suroboyo akan melawan ultimatum Inggris sampai darah penghabisan. Oleh karena itu, Gubernur Suryo dikenal sebagai tokoh perjuangan rakyat Surabaya yang melekat di hari masyarakat.
3. Moestopo
Mayor Jenderal TNI Prof. DR. Moestopo merupakan komandan pasukan Surabaya. Ia lahir di Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, 13 Juni 1913 dan meninggal di Bandung, Jawa Barat, 29 September 1986 di usia 73 tahun.
Dulunya ia merupakan seorang dokter gigi Indonesia dan pendidik. Lalu ia memutuskan untuk mengikuti pelatihan perwira tentara. Setelah lulus dengan pujian, Moestopo kemudian diberi komando untuk memimpin pasukan PETA di Sidoarjo.
Selama perang ia menjabat di beberapa posisi, termasuk memimpin satu skuadron tentara reguler, pemimpin pencopet, dan pelacur yang bertujuan untuk membingungkan tentara Belanda. Dia dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 9 November 2007.
Demikian tiga tokoh perjuangan rakyat Surabaya yang masuk dalam tokoh nasional. Surabaya memang memiliki banyak sekali sejarah yang bisa diulik. Tidak heran banyak wisatawan yang datang ke museum di Surabaya untuk menambah pengetahuan.
Kulinernya juga khas, mulai dari makanan berat sampai makanan ringan yang manis dan asin. Jika memilih oleh-oleh baiknya ya Lapis Kukus Pahlawan yang sudah terkenal seantero Surabaya.