Artikel
6 Jajanan Tradisional Surabaya yang Menarik untuk Dicicipi
Berbagai jenis makanan sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari, mulai dari jenis makanan berat sampai makanan ringan, dari yang manis sampai yang gurih.
Di samping makanan berat, makanan ringan atau jajanan pun tak kalah diminati dari berbagai kalangan masyarakat. Berbagai jenis jajanan mulai dari jajanan kekinian sampai jajanan tradisional tak pernah hentinya memanjakan lidah siapapun terutama bagi para penikmat jajanan tradisional.
Jajanan tradisional mudah Anda temukan di pasar dengan harga terjangkau. Jajanan tradisional setiap daerah pun memiliki ciri khasnya tersendiri, begitu juga jajanan tradisional khas Surabaya. Berikut berbagai jenis jajanan tradisional khas Surabaya yang wajib Anda cicipi.
Baca juga: 10 Tempat Nongkrong di Surabaya yang Asik Buat Ngumpul
Kue Bikang
Foto oleh @aisyanutri
Kue bikang atau carabikang mekar terbuat dari campuran tepung beras, gula, dan santan.
Kue ini bentuknya mekar dengan warna yang beragam. Bagian atas kue yang empuk dan bagian bawah yang gurih dari santannya begitu nikmat, apalagi jika dihidangkan saat masih hangat.
Dikarenakan kue bikang dibuat tanpa pengawet, kue ini hanya tahan selama satu hari saja. Kue bikang bisa didapatkan di pasar-pasar tradisional di Surabaya.
Kue Tok
Foto oleh @nurulhidayati9014
Kue tok terbuat dari tepung ketan yang diisi kacang hijau dengan campuran gula.
Kue tok biasanya berbentuk seperti cangkang kura-kura berwarna merah. Warna merah tersebut memiliki makna kegembiraan dan pujian.
Namun, saat ini banyak pula kue tok yang berbentuk seperti buah-buahan dengan tekstur yang kenyal dan manis. Jajanan tradisional yang satu ini merupakan kue tradisional yang dipengaruhi budaya tionghoa dan biasanya banyak dijual menjelang imlek.
Kompyang
Foto oleh @atikmustiko
Jajanan tradisional yang berikutnya adalah kompyang yang terbuat dari tepung terigu, air, gula, dan garam.
Kompyang memiliki bentuk seperti bagian atas dari roti burger, karena dibentuk langsung dari tangan pembuatnya dan ditaburi biji wijen di bagian atasnya.
Tekstur dari kompyang sendiri cukup keras, bahkan lebih keras dari roti gambang, sehingga disarankan dimakan dengan minuman hangat seperti teh hangat, kopi, atau susu.
Getas
Foto oleh @dapur_imaily
Getas terbuat dari ketan hitam dan memiliki bentuk lonjong yang diselimuti gula. Getas memiliki rasa manis dan gurih.
Dari keseluruhan bentuk dan rasa sama seperti gemblong, tapi yang membedakannya adalah gemblong terbuat dari ketan putih.
Lentho
Foto oleh @ucipadmi
Lentho terbuat dari kacang tolo atau kacang hijau, bentuknya oval menyerupai perkedel dan berwarna kecoklatan.
Lentho merupakan salah satu topping dari lontong balap dan juga bisa disajikan sebagai lauk seperti tempe dan tahu.
Bubur Madura
Foto oleh @nunung.nooraisyah
Dalam satu porsi bubur madura biasanya terdiri dari bubur sumsum, cenil, mutiara dan ketan yang disajikan diatas daun pisang.
Walaupun namanya bubur Madura, tapi banyak dijumpai di daerah Surabaya. Bubur Madura memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang manis karena disiram kuah santan dan gula merah cair.
Selain keenam jajanan tradisional di atas, Anda juga wajib mencicipi Lapis Kukus Pahlawan yang merupakan oleh-oleh khas Surabaya. Dimasak dengan cara dikukus membuat kue lapis ini terasa lembut saat digigit dan punya cita rasa khas. Anda dapat menikmati kue Lapis Kukus Pahlawan dalam banyak varian rasa kekinian, seperti chocopandan, terang bulan, ketan kelapa, atau es teler.