WISATA | 16 SEP 2025

Gedung Grahadi Surabaya: Bangunan Bersejarah yang Jadi Landmark Kota

Sejarah Gedung Grahadi Surabaya selalu menarik untuk dibahas, karena gedung ini bukan sekedar bangunan tua, namun merupakan salah satu gedung bersejarah yang masih berdiri megah sejak tahun 1795. Terletak di pusat kota, tepatnya di Jalan Gubernur Suryo, Grahadi kini berfungsi sebagai rumah dinas Gubernur Jawa Timur sekaligus landmark yang membanggakan warga Surabaya.

Sejarah Awal Gedung Grahadi


Sumber: instagram.com/oudsoerabajahunter

Gedung Grahadi pertama kali dibangun pada tahun 1795. Penghuni pertamanya adalah Dirk van Hogendoorp, seorang penguasa wilayah Jawa Timur kala itu. Beberapa tahun kemudian, pada 1799 hingga 1809, giliran Fredrik Jacob Rothenbuhler yang menempati bangunan ini.

Awalnya, Grahadi memang difungsikan sebagai rumah peristirahatan warga kolonial Belanda. Menariknya, nama “Grahadi” sendiri berasal dari bahasa Sanskerta: Graha berarti rumah dan Adi berarti indah atau megah. Jasi sejak awal, bangunan ini memang dibuat sebagai “rumah yang indah.”

Perubahan Arsitektur dan Fungsi Gedung Grahadi


Sumber: instagram.com/oudsoerabajahunter

Seiring waktu, Gedung Grahadi mengalami banyak perubahan. Pada 1810, di bawah pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, bangunan ini direnovasi menjadi bergaya empire style atau Dutch Colonial Villa. Arsitektur ini menonjolkan pilar-pilar besar, atap tinggi, serta bukaan pintu dan jendela yang lebar. Semua dirancang agar sesuai dengan iklim tropis di Indonesia.

Perubahan besar lainnya adalah orientasi gedung ini. Jika sebelumnya menghadap Sungai Kalimas, setelah renovasi Grahadi diarahkan menghadap jalan raya. Desainnya lebih simetris, sehingga membuat bangunan ini tampak lebih seimbang, sesuai dengan ciri khas arsitektur kolonial Belanda.

Pada 1870, grahadi mulai digunakan sebagai rumah Residen Surabaya. Kemudian, ketika Jepang menduduki Indonesia pada 1942-1945, gedung ini beralih fungsi menjadi rumah Gubernur Jepang dan ruang sidang Raad van Justitie atau Pengadilan Tinggi. Tak jarang, acara resmi hingga pesta para pejabat kolonial diadakan di dalam bangunan ini.

Gedung Grahadi Pasca Kemerdekaan Indonesia

Setelah Indonesia merdeka, Grahadi tetap memegang peran penting. Pada 1945, bangunan ini resmi menjadi kantor sekaligus rumah dinas Gubernur Jawa Timur. R.T. Soerjo, gubernur pertama Jawa Timur, merupakan orang Indonesia pertama yang menempati Gedung Grahadi.

Sejak saat itu, Grahadi sering menjadi pusat kegiatan pemerintahan. Mulai dari penyambutan tamu negara, pidato penting, hingga acara kenegaraan sering diadakan di halaman Grahadi. Bahkan hingga sekarang, halaman depannya masih digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti latihan paskibraka, drumband, hingga upacara resmi.

Bagi warga Surabaya, Grahadi bukan hanya sekedar kantor pemerintahan, melainkan simbol identitas daerah yang penuh nilai sejarah.

Baca Juga: Gedung Cerutu: Peninggalan Belanda yang Jadi Tempat Bersejarah di Surabaya

Gedung Grahadi sebagai Cagar Budaya dan Landmark Surabaya


Sumber: instagram.com/disbudparprovjatim

Sebagai salah satu bangunan kolonial tertua, Gedung Grahadi telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kota Surabaya melalui Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2005. Pemerintah Jawa Timur bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya rutin melakukan perawatan, mulai dari memperbaiki struktur bangunan, merawat kayu jati, hingga menata taman di sekitarnya agar tetap terjaga keasliannya.

Selain fungsi pemerintahan, Grahadi juga menjadi destinasi edukasi dan wisata sejarah. Banyak pelajar, peneliti, maupun wisatawan datang untuk mempelajari arsitektur kolonial serta kisah panjang yang menyertai gedung ini. Tidak heran jika Grahadi masuk dalam daftar bangunan bersejarah Surabaya yang wajib dikunjungi ketika Anda ingin mengenal lebih dekat Kota Pahlawan.

Lokasi dan Informasi Penting

  • Lokasi: Jl. Gubernur Suryo, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya.

  • Waktu kunjungan: Gedung Grahadi biasanya dibuka untuk acara publik atau tur sejarah tertentu. Jika tidak ada acara, Anda bisa menikmati kemegahan bangunan dari luar.

  • Akses transportasi umum: Dari Terminal Purabaya atau Terminal Joyoboyo, Anda bisa naik Suroboyo Bus menuju halte Balai Pemuda. Dari sana, cukup jalan kaki sebentar untuk sampai ke Grahadi.

Baca Juga: Lengkap! Cara Naik Bus Surabaya, Rute, dan Tarifnya

Gedung Grahadi Surabaya adalah bukti betapa kaya warisan budaya yang dimiliki Kota Pahlawan. Dari rumah residen kolonial hingga rumah dinas Gubernur Jawa Timur, Grahadi tetap berdiri kokoh sebagai simbol pemerintahan sekaligus landmark kota.

Jadi, jika Anda berkunjung ke Surabaya, sempatkanlah mampir ke Grahadi. Tidak hanya untuk melihat kemegahannya, tapi juga untuk merasakan langsung napas sejarah yang masih hidup di tengah hiruk pikuk kota modern.