Artikel
Ragam Kesenian Jawa Timur Yang Tidak Lekang Oleh Waktu!
Siapa bilang kesenian daerah itu membosankan? Tandanya kamu belum pernah menikmati pagelaran yang menarik atau bahkan belum mendalaminya. Di Jawa Timur sendiri masih banyak kesenian yang bertahan hingga saat ini. Bahkan tidak jarang peminatnya pun membludak karena keunikannya!
Mulai dari tarian anggun hingga pertunjukkan jenaka nan mengocok perut, yuk simak apa saja kesenian Jawa Timur yang bisa kamu nikmati tanpa bikin bosan!
1. Ketoprak
Eits, ketoprak di sini bukan makanan seperti di budaya Betawi, ya! Ketoprak merupakan pentas kesenian Jawa Timur yang terdiri dari sandiwara dengan tema cerita legenda atau sejarah Jawa. Adegan pembuka ketoprak umumnya menggunakan iringan lesung dan gamelan. Bahasa yang digunakan pun bahasa Jawa agar mudah dipahami oleh warga lokal.
Namun semakin berkembangnya ketoprak, alur ceritanya pun lebih kompleks dan bervariasi. Ada pula cerita luar negeri seperti dari negeri China.
2. Reog Ponorogo
Pasti kamu mengenal budaya Jawa Timur yang satu ini. Ya, Reog Ponorogo merupakan kesenian Ponorogo dengan kepala singa raksasa dan pengiring seperti warok dan gemblak.
Reog sendiri merupakan kesenian dengan 2-3 tarian pembuka dengan beberapa pria berpakaian hitam dan wajah dipoles warna merah. Ada pula yang dibawakan oleh gadis-gadis dengan mengendarai kuda.
3. Karapan Sapi Madura
Salah satu kesenian Jawa Timur yang terkenal adalah karapan sapi. Setiap tahunnya, karapan sapi diadakan bahkan memperebutkan Piala Gubernur. Pertunjukannya dilakukan dengan menarik kereta oleh 2 ekor sapi diiringi gamelan Madura. Ohya, para peserta karapan sapi ini sedang berlomba untuk mencapai garis finish secepat mungkin, lho!
4. Ludruk
Serupa dengan Ketoprak, ludruk merupakan drama tradisional dari Jawa Timur. Bedanya, Ludruk membawakan tema-tema kehidupan rakyat sehari-hari dan cerita perjuangan yang diselingi dengan lawakan serta iringan gamelan. Kesenian ini merupakan kesenian tradisional Surabaya sehingga umumnya menggunakan bahasa Surabaya atau bahasa Jawa Timur lain.
Di awal pentas, ludruk dibuka dengan tari remo dan seorang tokoh yaitu ‘Pak Sakera’, seorang jagoan Madura. Tujuan dari ludruk adalah hiburan yang jenaka sehingga sangat cocok ditonton baik oleh masyarakat kelas atas maupun wong cilik.
5. Wayang Topeng
Sesuai namanya, wayang topeng mementaskan kesenian wayang orang yang mengenakan topeng sesuai dengan karakter yang diperankan. Diiringi oleh gamelan serta tarian, kesenian khas Malang ini menjadi ciri khas acara kebudayaan bahkan pesta pernikahan.
Tahukah kamu bahwa saat pementasan, tidak jarang pemeran harus berkunjung ke makam pemilik topeng sebelumnya? Ini dikarenakan ada kepercayaan bahwa topeng tersebut merupakan perwujudan dari tokoh penting atau bahkan pemeran tari topeng sebelumnya.
6. Tari Remo
Tari Remo berasal dari Kabupaten Jombang di Jawa Timur. Awalnya diciptakan oleh penari jalanan, kini tarian Remo digunakan sebagai pengantar Ludruk. Awalnya penari Remo adalah laki-laki gagah, namun seiring berjalannya waktu ada pula penari wanita dengan jenis tari remo putri yang berbeda.
7. Tari Seblang
Tarian khas Banyuwangi ini merupakan ritual upacara masyarakat Osing. Namun hanya 2 desa yang mengadakan tarian ini, yaitu Bakungan dan Olehsari. Umumnya, tari Seblang dilaksanakan untuk menolak bala dengan waktu yang berbeda, yaitu satu minggu setelah Idul Fitri dan seminggu setelah Idul Adha.
8. Jaran Bodhag
Hingga saat ini, masyarakat Probolinggo masih melestarikan Jaran Bodhag dalam berbagai acara seperti pernikahan hingga khitan. Jaran Bodhag sendiri merupakan kuda mainan yang dibentuk dari batang kayu berbentuk kepala kuda yang dikaitkan ke berbagai aksesoris yang dikenakan penari. Kesenian ini ternyata sudah ada sejak Kerajaan Majapahit, lho!