WISATA | 12 MAR 2025

7 Makanan Khas Lebaran yang Selalu Dinantikan

Lebaran adalah momen yang paling dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan menjalin silaturahmi, hidangan ini juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan ini. Berbagai makanan khas Lebaran hadir di meja makan, mulai dari hidangan utama yang gurih hingga camilan manis yang menggugah selera.

Makanan Khas Lebaran yang Wajib Dinikmati

1. Ketupat dan Opor Ayam


Tak lengkap rasanya merayakan Lebaran tanpa ketupat dan opor ayam. Ketupat yang dibuat dari beras dan dibungkus daun kelapa ini bukan sekadar makanan, tetapi juga memiliki filosofi mendalam. Dalam budaya Jawa, ketupat melambangkan "ngaku lepat" atau mengakui kesalahan, yang sesuai dengan tradisi Lebaran sebagai momen saling memaafkan.

Opor ayam sendiri merupakan hidangan berkuah santan yang kaya rempah. Rasanya yang gurih dan lembut berpadu sempurna dengan ketupat, menciptakan cita rasa khas yang selalu ditunggu setiap Idul Fitri.

2. Sambal Goreng Ati


Sebagai pelengkap ketupat dan opor ayam, sambal goreng ati juga menjadi sajian yang wajib ada saat Lebaran. Terbuat dari potongan kentang dan hati sapi yang digoreng, lalu dimasak dengan bumbu cabai merah dan santan, hidangan ini memiliki rasa pedas gurih yang menggugah selera.

Selain menambah cita rasa pada hidangan utama, sambal goreng ati juga memberikan keseimbangan rasa antara gurihnya opor ayam dan manisnya semur daging.

3. Rendang


Rendang adalah makanan khas Minang yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Bahkan, rendang pernah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia oleh CNN dalam daftar World’s 50 Best Foods.

Daging sapi dimasak dalam waktu lama bersama santan dan rempah-rempah pilihan hingga bumbu meresap sempurna. Teksturnya yang empuk dan rasa rempah yang kaya membuat rendang selalu menjadi menu spesial di meja makan saat Lebaran.

4. Ayam Woku


Bagi pecinta makanan pedas, ayam woku bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menu Lebaran. Hidangan khas Manado ini dimasak dengan campuran rempah-rempah seperti cabai, daun jeruk, kemangi, dan kunyit, menghasilkan rasa pedas dan wangi yang menggoda selera.

Ayam woku biasanya disajikan dengan nasi putih hangat, menjadikannya pilihan yang cocok bagi yang ingin menikmati hidangan Lebaran dengan sentuhan rasa yang berbeda.

5. Gulai Nangka


Gulai nangka adalah hidangan khas dari Medan yang sering disajikan saat Lebaran. Makanan ini terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan berbagai rempah seperti ketumbar, kunyit, dan jahe.

Biasanya, gulai nangka juga dicampur dengan iga sapi atau daging ayam untuk menambah kelezatan. Hidangan ini sangat cocok disantap dengan ketupat atau lontong Medan.

6. Semur Daging


Semur daging adalah makanan khas Betawi yang menjadi favorit banyak keluarga saat Lebaran. Hidangan ini dibuat dari daging sapi yang dimasak dalam kuah kecap manis dengan tambahan bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah seperti kayu manis dan cengkeh.

Rasanya yang manis, gurih, dan sedikit pedas membuat semur daging cocok disantap dengan nasi putih atau ketupat. Selain itu, tekstur dagingnya yang empuk semakin menambah kenikmatan saat disantap.

7. Bebek Gulai Kurma


Bebek gulai kurma adalah hidangan khas Aceh yang sering disajikan saat Lebaran. Meskipun namanya mengandung kata "kurma," hidangan ini sebenarnya tidak menggunakan kurma sebagai bahan utama, melainkan bumbu rempah yang kaya dan santan kental yang memberikan cita rasa khas.

Proses memasaknya membutuhkan perhatian khusus karena bebek memiliki aroma khas yang perlu diolah dengan baik. Jika dimasak dengan benar, bebek gulai kurma akan menghasilkan rasa gurih dan lezat yang sulit dilupakan.

Makanan khas Lebaran bukan sekadar hidangan, tetapi juga bagian dari tradisi yang mempererat hubungan keluarga dan sahabat. Dari ketupat dan opor ayam yang klasik hingga rendang yang melegenda, setiap makanan khas Lebaran memiliki cerita dan keistimewaannya sendiri. Selagi menikmati kelezatan makanan Lebaran, jangan lupa jaga kesehatan dengan tidak mengonsumsi secara berlebih, ya!