WISATA | 24 AUG 2021

Menjelajahi Monumen Kapal Selam Surabaya, Monumen Kapal Selam Terbesar Se-Asia

Berkembang menjadi salah satu kota metropolitan di Indonesia, Surabaya tidak hanya menonjolkan sisi modern layaknya kawasan urban lain, namun masih juga memegang nilai-nilai kebudayaan dan sejarah dengan erat. Berbagai bangunan dan monumen sejarah masih dipertahankan keasliannya demi menjaga unsur sejarah tersebut. Salah satu yang menonjol di Kota Pahlawan ini adalah Monumen Kapal Selam Surabaya.

Kalau sedang berkunjung ke Surabaya, sempatkan untuk mampir untuk wisata edukasi di Monumen Kapal Selam Surabaya. Apa saja yang bisa kamu temukan disana? Bagaimana asal usul dari monumen tersebut? Simak informasi selengkapnya di artikel berikut!

Asal-usul Kapal KRI Pasopati 410

Sumber: GNFI (https://www.goodnewsfromindonesia.id/)

Monumen Kapal Selam Surabaya merupakan kapal selam asli yang dahulu berpartisipasi dalam TNI AL di Armada RI Divisi Timur. Dengan kata lain, monumen ini bukanlah sebuah replika kapal selam, melainkan kalam selam asli buatan Rusia pada tahun 1952.

Memiliki panjang 76,6 meter dan lebar 6,3 meter, kapal Whiskey Class buatan Rusia ini mampu menyelam hingga kedalaman 300 meter. Tidak hanya itu, kapal Whiskey Class juga dilengkapi dengan uap torpedo. Whiskey Class digunakan oleh TNI AL Armada RI Divisi Timur sejak Januari 1962.

Pembangunan Monumen Kapal Selam Surabaya dilakukan pada Juli 1995 yang didasari oleh ide para sesepuh kapal selam dan angkatan laut pada saat itu. Konstruksinya dibagi menjadi 16 bagian. Kemudian pada 15 Juli 1998, Monkasel pun diresmikan dan menjadi salah satu objek wisata di Surabaya.

Sejak saat itu, Monkasel tak pernah sepi dari pengunjung yang datang dengan antusias tinggi untuk menjelajah isi KRI Pasopati 410. Monumen Kapal Selam Surabaya ini menjadi monumen kapal selam terbesar yang ada di Asia. Tidak hanya dibangun untuk objek wisata saja, namun wujud dari Monkasel menjadi warisan sejarah Indonesia sebagai negara maritim.

Hal yang bisa ditemukan di dalam Monumen Kapal Selam Surabaya

monumen kapal selam surabaya
Sumber: Liputan6.com

Untuk memasuki Monumen Kapal Selam Surabaya, kamu harus menaiki tangga besi yang berada di samping kapal. Kemudian nanti akan bertemu dengan petugas yang menjaga pintu masuk.

Terdapat tujuh ruangan yang ada di kapal selam ini, yakni ruangan I hingga VII. Ruangan I adalah ruangan untuk bongkar muat torpedo, ruangan II adalah lounge room perwira. Ruangan ini dipergunakan oleh mereka untuk bertempat tinggal, makan, hingga bekerja. Sedangkan ruangan III adalah ruangan Pusat Informasi Tempur.

Beralih ke ruangan IV, kamu bisa menemukan ruangan ABK. Di ruang V merupakan ruangan untuk menyimpan pesawat bantu, motor diesel, serta pengendalian lainnya. 

Ruangan VI merupakan ruang listrik. Terdapat dua buah motor listrik atau generator pokok untuk pengisian baterai dan menggerakkan baling-baling kapal. Sedangkan ruangan terakhir adalah ruangan VII yang merupakan ruangan torpedo buritan.

Itu dia yang bisa kamu temukan di dalam Monkasel. Desainnya pun terlihat sangat menarik dan keasliannya masih tetap dijaga hingga saat ini. Pastikan untuk mengambil beberapa gambar untuk dijadikan kenang-kenangan berwisata, ya!

Alamat, tiket masuk, dan jam operasional

monumen kapal selam surabaya
Sumber: monkasel.id

Monkasel sangat mudah untuk diakses, sebab berada di tengah-tengah kota. Lokasi tepatnya berada di Jalan Pemuda nomor 39. Kamu bisa menuju kesana dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, karena akses menuju kesana sangat mudah.

Sedangkan harga tiketnya adalah Rp8.000-Rp15.000. Monkasel buka dari jam 08.00 pagi hingga 21.00 malam.