Artikel
Tradisi Unik Sambut Idul Adha yang Hanya Ada di Surabaya, Apa Saja?
Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu perayaan penting dalam agama Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Merupakan momen yang penuh makna, Idul Adha mengingatkan umat Muslim akan ketaatan Nabi Ibrahim (Abraham) kepada Allah, di mana ia siap untuk mengorbankan putranya sebagai tanda pengabdian yang tulus. Sebagai gantinya, Allah mengirimkan seekor domba yang akan dikurbankan sebagai pengganti putra Ibrahim. Peristiwa ini menjadi simbol kepatuhan, kesetiaan, dan rasa syukur umat Muslim kepada Allah.
Selain makna religiusnya, Idul Adha juga menjadi momen untuk berbagi dan berbuat baik kepada sesama. Salah satu aspek yang sangat mencolok dari perayaan ini adalah penyembelihan hewan kurban, seperti sapi, kambing, dan domba. Umat Muslim yang mampu secara finansial dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban dan membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan. Tindakan ini menggambarkan nilai kepedulian, solidaritas, dan kedermawanan dalam masyarakat.
Selain penyembelihan hewan kurban, Idul Adha juga dirayakan dengan berbagai kegiatan dan tradisi di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, termasuk di Surabaya, terdapat beberapa tradisi yang dijalankan oleh masyarakat setempat untuk merayakan Idul Adha dengan khidmat.
Idul Adha di Surabaya (sumber: kompas)
Tradisi Unik Sambut Idul Adha yang Hanya Ada di Surabaya
Surabaya, sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, juga memiliki tradisi unik dalam menyambut Idul Adha yang menarik perhatian banyak orang. Berikut ini beberapa tradisi masyarakat Surabaya dalam menyambut Idul Adha:
Jemur Kasur, Banyuwangi
Di Banyuwangi, terdapat tradisi unik yang tidak berkaitan dengan hewan kurban, yaitu "jemur kasur". Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat suku Osing yang tinggal di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.
Mereka menjemur kasur gembil berwarna hitam dan merah di depan rumah hingga sore hari. Kasur tersebut kemudian dipukul-pukul menggunakan rotan atau sapu lidi untuk menghilangkan debu yang menempel. Tradisi ini dipercaya dapat menjaga kesehatan dan keharmonisan dalam rumah tangga.
Mantenan Sapi, Pasuruan
Di Desa Wates Tani, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, terdapat tradisi unik yang disebut "mantenan sapi". Tradisi ini melibatkan hewan kurban, seperti sapi dan kambing, yang dihias dengan aksesoris meriah seperti kalung bunga tujuh rupa, balutan kain kafan, sorban, dan sajadah. Hewan kurban tersebut dipimpin oleh pengendara yang mengarak mereka melalui jalan-jalan utama kota. Para pengendara dan penjaga sapi mengenakan pakaian tradisional dan mengiringi pawai dengan musik dan tarian.
Tak heran bila, pawai hewan kurban di Surabaya merupakan atraksi yang memukau dan menarik minat banyak orang. Masyarakat Surabaya berkumpul di sepanjang rute pawai untuk menyaksikan keindahan sapi-sapi yang dihias dengan kreativitas tinggi. Setiap sapi dipercantik dengan ornamen dan aksesoris seperti bunga, pita, dan hiasan lainnya. Pawai Sapi Hias tidak hanya memperlihatkan keindahan dan kreativitas dalam penghiasan sapi, tetapi juga menghormati peran hewan dalam perayaan Idul Adha.
Toron, Madura
Madura memiliki tradisi unik yang berbeda dari daerah lain, yaitu tradisi "toron". Toron adalah tradisi mudik yang dilakukan oleh penduduk Madura saat perayaan Idul Adha. Berbeda dengan kebanyakan masyarakat Indonesia yang mudik saat Idul Fitri, warga Madura justru melakukan mudik pada Idul Adha.
Hal ini membuat kawasan Suramadu selalu ramai saat perayaan ini. Bagi warga Madura, toron adalah cara untuk memperkuat solidaritas dan menjaga hubungan silaturahmi antar kerabat dan tetangga. Tradisi ini juga diyakini dapat memperkuat identitas dan kodrat sebagai warga Madura, karena toron merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya dan tingkah laku masyarakat setempat.
Karapan Sapi
Selanjutnya, salah satu tradisi yang sangat terkenal dan menjadi daya tarik tersendiri di Surabaya adalah "Lomba Karapan Sapi." Lomba Karapan Sapi adalah acara di mana sapi-sapi yang telah dipersiapkan secara khusus akan dipertandingkan dalam sebuah perlombaan lari yang digelar di lapangan terbuka. Lomba ini melibatkan sapi-sapi yang ditunggangi oleh joki-joki yang terampil dan berani. Para joki ini biasanya masih remaja atau dewasa muda yang memiliki keberanian dan keterampilan mengendalikan sapi-sapi tersebut.
Lomba Karapan Sapi di Surabaya merupakan tradisi yang telah ada sejak lama dan menjadi bagian integral dari perayaan Idul Adha. Ribuan penonton memadati lapangan untuk menyaksikan lomba ini dan memberikan dukungan kepada sapi-sapi favorit mereka. Lomba ini tidak hanya menampilkan kecepatan dan ketangkasan sapi, tetapi juga menunjukkan keahlian joki dalam mengendalikan hewan-hewan tersebut. Lomba Karapan Sapi menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Surabaya setiap tahunnya dan menjadi simbol kekuatan, keberanian, dan semangat persaingan.
Selain tradisi-tradisi unik yang telah disebutkan, masyarakat Surabaya juga melaksanakan tradisi-tradisi umum yang dilakukan di seluruh Indonesia selama Idul Adha. Mereka menghadiri shalat Idul Adha di masjid atau lapangan terbuka, mendengarkan khutbah, dan melaksanakan pemotongan hewan kurban. Daging hewan kurban kemudian dibagikan kepada yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas sosial.
Tradisi-tradisi unik dalam menyambut Idul Adha di Surabaya mencerminkan kekayaan budaya dan semangat gotong royong masyarakat setempat. Lomba Karapan Sapi dan Pawai Sapi Hias menjadi momen yang ditunggu-tunggu dan menciptakan suasana kegembiraan dan kebanggaan dalam perayaan Idul Adha di Surabaya. Melalui tradisi-tradisi ini, masyarakat Surabaya menjaga dan memperkuat identitas budaya mereka serta memperkuat ikatan sosial antara sesama umat Muslim dan masyarakat luas.
ika Kamu sedang berada di Surabaya selama perayaan Idul Adha, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati Lapis Kukus Pahlawan juga cak, hidangan khas Surabaya yang akan menambah kelezatan dan keceriaan saat merayakan Idul Adha.
Lapis Kukus Pahlawan adalah salah satu hidangan khas yang sangat populer di Surabaya. Terbuat dari tepung beras yang dikukus hingga menghasilkan tekstur kenyal dan lembut, hidangan ini menjadi favorit banyak orang. Keunikan Lapis Kukus Pahlawan terletak pada lapisan-lapisan yang terbentuk selama proses pengukusan, memberikan tampilan yang menarik dan cita rasa yang istimewa.
Menikmati Lapis Kukus Pahlawan saat merayakan Idul Adha memiliki makna yang lebih dalam. Hidangan ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengingatkan kita tentang nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan, dan berbagi yang menjadi inti dari perayaan Idul Adha. Bagikan hidangan ini kepada tetangga, kerabat, atau orang-orang yang membutuhkan sebagai bentuk kebaikan dan kepedulian dalam semangat Idul Adha.
Selain itu, Kamu juga bisa membeli Lapis Kukus Pahlawan sebagai oleh-oleh untuk dibagikan kepada keluarga dan teman di kampung halaman. Hidangan ini memiliki daya tahan yang cukup lama sehingga bisa dinikmati dalam beberapa hari setelah perayaan Idul Adha. Oleh-oleh Lapis Kukus Pahlawan ini akan menjadi kenangan manis dari kunjungan Kamu ke Surabaya saat merayakan Idul Adha.
Jadi, saat merayakan Idul Adha di Surabaya, jangan lupa mencicipi Lapis Kukus Pahlawan. Rasakan kenikmatan tekstur kenyal dan cita rasa autentiknya yang khas. Sambil menikmati hidangan ini, mari kita renungkan nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan, dan berbagi yang terkandung dalam perayaan Idul Adha. Selamat merayakan Idul Adha dan selamat menikmati Lapis Kukus Pahlawan yang lezat di Surabaya!